Kamis, 09 Januari 2014

Cinta Arjuna Kepada Sembadra


     Parta Krama adalah cerita yang menarik, sebab mengisahkan, kekuatan cinta seorang Wara Sembadra kepada Arjuno. Perjalanan cinta kasih mereka pun harus melewati intrik-intrik keji dari Burisrawa, yang menimbulkan perselisihan, dan pertempuran yang mahadahsyat di Kahyangan.
Gending gamelan di tabuh. Kisah cinta penuh intrik dan keji pun bermula ketika Raden Burisrawa Putra Prabu Salya, raja Mandakara yang sedang Gandrung Kasmaran dengan Wara Sembadra—adik Baladewa raja Mandura dan adik Kresna raja Dwarawati. Akan tetapi Wara Sembadra putri yang lemah lembut, santun dalam tutur kata ini menolak cinta Raden Burisrawa.






Raden Burisrawa pun memaksakan kehendak hatinya kepada Wara Sembadra. Perkelahian pun tak dapat dihindarkan, Kresna yang menyamar sebagai abdi Sembadra menghalangi niat paksa Burisrawa. Oleh Kresna, Burisrawa dibuat pingsan, jamang mahkotanya pun pecah.
Pada sisi lain, sebenarnya Wara Sembadra sedang dirundung rasa ‘galau’ antara menerima pinangan Raden Arjuna atau tidak. Saat galau tersebut, datanglah Prabu Kresna—sebagai batara wisnu, kemudian mengatakan, “Bahwa Keturunan Wara Sembadra dengan Arjuna, akan ada sepanjang jaman. Akhirnya Wara Sembadra pun menerima pinangan Arjuna.
Kemudian datanglah, Raden Gatot Kaca yang diutus Pandawa untuk menanyakan kapan hari kepastian pernikahan antara Wara Sembadra dengan Arjuno. Pada saat yang bersamaan datanglah Prabu Baladewa yang dating akan melamar adiknya untuk Raden Burisrawa. Akan tetapi Prabu Baladewa kaget mendengar Sembadra telah dilamar oleh Arjuna.
Intrik percintaan pun muncul, Prabu Baladewa merasa dilangkahi wewenangnya sebagai kakak tertua Sembadra. Untuk itu, ia pun mengeluarkan persyaratan bagi Arjuna yang ingin memboyong Sembadra ke Pandawa. Syarat pertama, tempat pernikahannya nanti harus menggunakan pendopo dengan tiang yang banyak dan berlapis emas.
Syarat kedua, kedatangan pengantin harus menaiki kereta Jatisura yang ditarik oleh 8 kuda berkepala raksasa dan seekor kera putih yang dapat berbicara sebagai kusirnya. Syarat ketiga, sebagai pengiring pengantin adalah para dewa dan bidadari. Dan, syarat terakhir adalah, untuk iringan gending-nya harus menggunakan gamelan Lokananta yang berbunyi diangkasa, dan ditabuh oleh para dewa dengan melantunkan kidung mantra Gandarwa.
Happy ending Parta Karma ketika cinta kasih dari dewa Kamajaya daalam cinta kasih Arjuna, dan cinta kasih dewi Kumaratih dalam cinta kasih Wara Sembadra dapat dipertemukan dalam pelaksanaan Parta Krama, Arjuna dan Sembadra. (http://blogeventguidemagz.wordpress.com)
 Nah ini cuplikannya :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar