Kamis, 09 Januari 2014

Tanda Tanya (?)



Kucuran air untuk tangan yang sedang berwudu. Lilin yang dinyalakan di pojok sebuah gereja tua. Hio yang dipersembahkan di meja doa. Inilah awal dari sebagian Indonesia yang disajikan dalam film ? (Tanda Tanya) karya terbaru sutradara Hanung Bramantyo.

Film ini menyuguhkan ketegangan antartokoh dengan pelbagai persoalan yang mereka hadapi: ekonomi, sosial, cinta, dan keimanan. Semua persoalan diperlihatkan dari dua wajah agama dari ekspresi pemeluknya: lembut dan keras. Ping Hen (Konghucu), Soleh (Islam), dan Don (Katolik) adalah tokoh yang keras dari masing-masing agama. Ping Hen kecewa karena cintanya yang gagal dan cemoohan sebagai seorang keturunan Tionghoa. Soleh yang patuh beragama tampil dalam sosok pemarah akibat frustrasi terimpit beban harga diri karena merasa tak mampu membiayai keluarganya.





   
 
     Ketegangan meningkat pada paruh kedua film ketika Don tiba-tiba menjadi "fundamentalis", yang menentang saat Surya memerankan Yesus dalam pentas drama Paskah di gereja. Surya menerima tawaran itu atas desakan ekonomi karena dia sudah didepak dari tempat kosnya. Sementara itu, Soleh, yang selalu saja menumpahkan kejengkelan kepada Menuk, istrinya, memutuskan bergabung dengan Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU). Hendra, yang sepanjang film cemberut melulu karena tak pernah bisa memutuskan apa pun dalam hidupnya, akhirnya memutuskan merombak sistem restoran ayahnya: membuka restoran pada hari kedua Lebaran. Keputusan ini menimbulkan kerusuhan. Restoran diserang. Ayah Hendra, Tan Kat Sun, kena hajar.
     Akhir film yang menyediakan solusi bagi setiap tokohnya tak lagi menyisakan tanda tanya untuk penonton. Hanung memberi sebuah akhir, bukankoma. Sutradara seakan-akan ingin mengarahkan kesimpulan penonton untuk memehami akhit kisah Rika, Ping Hen, Surya, dan Menuk yang bahagia dengan piliohan masing-masing. Tokoh Soleh yang tewas sebagai pahlawan sekan terinspirasi oleh tindakan heroik kisah nyata seorang anggota Banser pada tahun 2000. (http://zakiakhmad.wordpress.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar